Budidaya Ikan Sepat – Ikan sepat adalah ikan yang cukup mudah ditemui dan sudah dikenal luas di masyarakat. Rasa daging yang gurih dan memiliki kandungan gizi yang tinggi, menjadikan ikan ini sangat digemari dipasaran. Sayangnya ikan ini tidak memiliki banyak daging karena ukurannya yang kecil.
Dalam klasifikasinya, ikan sepat masuk dalam kategori famili Trichogaster sama seperti ikan Gurame. Meski dikenal sebagai ikan konsumsi, sepat juga memiliki jenis yang dijadikan ikan hias karena memiliki keindahan tersendiri.
Cara Budidaya Ikan Sepat
Sepat merupakan ikan yang masih jarang dibudidayakan, ini karena populasinya di alam masih sangat berlimpah. Namun tidak ada salahnya kita mengetahui cara pembudidayaan ikan tersebut.
Untuk menghasilkan ikan sepat yang berkualitas, tentu diperlukan cara budidaya yang benar. Budidaya ikan sepat tergolong cukup mudah dilakukan, mulai dari poses pemijahan hingga panen akan kita coba urai dalam artikel ini.
Pemilihan Indukan Sepat
Memilih indukan yang berkualitas tentu menjadi faktor pertama dalam memulai usaha ternak ikan sepat. Indukan berkualitas baik diharapkan menghasilkan anakan yang baik pula. Untuk itu kita harus tau bagaimana ciri-ciri indukan sepat jantan maupun sepat betina.
Ciri-Ciri Ikan Sepat Betina
Sepat betina ditandai dengan sirip punggung yang membulat dan lebih pendek, sehingga tidak mencapai pangkal dasar sirip bagian ekor. Sirip pada ikan betina berbeda dengan ikan jantan, betina memiliki sirip lebih jelas dibanding jantan.
Ciri-Ciri Ikan Sepat Jantan
Pada sepat jantan, cirinya terletak pada sirip punggung yang panjang mencapai dasar pangkal sirip bagian ekor. Selain itu jantan juga memiliki postur tubuh yang lebih berisi dibanding betina, sekilas akan terlihat seperti postur tubuh gurame.
Sepat jantan juga memiliki sirip punggung yang meruncing, serta terdapat hiasan warna kemerahan pada bagian bawah antara perut hingga kepala. Secara kasat mata, ikan sepat jantan cukup mudah untuk dibedakan dibanding yang betina.
Cara Pembenihan Ikan Sepat
Ikan sepat cukup berpotensi untuk dibudidayakan karena memiliki dua peluang dipasaran. Selain dijadikan sebagai ikan dikonsumsi, ikan ini juga banyak dicari untuk dijadikan ikan hias. Nilai jual ikan ini sebagai ikan hias juga cukup tinggi, misalnya untuk jenis sepat mutiara dijual di harga 10.000-50.000 rupiah (harga saat artikel ini dibuat).
Untuk itu budidaya ikan sepat bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Teknik budidaya yang tidak begitu rumit, seperti pada proses pembenihan ikan sepat misalnya yang dapat dilakukan dengan mudah.
Proses pembenihan dapat dilakukan dengan cara meletakan kedua indukan sepat dalam 1 wadah. Indukan dibiarkan beradaptasi hingga melakukan proses pemijahan. Proses ini terbilang cukup singkat, ini ditandai dengan gelembung-gelembung yang dihasilkan indukan.
Gelembung ini digunakan sepat sebagai sarang busa untuk meletakan talur yang sudah dibuahi. Jadi jika diatas permukaan air terdapat banyak busa, itu artinya proses pemijahan sedang berlangsung.
Proses Penetasan Telur Sepat
Pada tahap ini, anda dapat membantu menjaga telur-telur tersebut hingga menetas. Caranya adalah dengan meletakan jerami diatas permukaan air kolam. Jerami fungsinya adalah untuk melindungi telur dari panas matahari maupun air hujan yang dapat merusak sarang busa tersebut. Telur yang mengambang akan menempel pada busa, dan busa tersebut akan terlindungi oleh jerami yang kita pasang.
Hal lain yang perlu anda perhatikan, segera pisahkan indukan jantan dari betina setelah proses pemijahan selesai. Telur biasanya kan menetas dalam waktu 24 jam dan menghasilkan burayak sepat. Sepat memiliki sifat kanibal, untuk itulah kenapa indukan jantan harus segera dipisahkan agar larva tersebut tidak dimakan oleh si jantan.
Perawatan & Pakan Sepat
Burayak sepat yang baru menetas tidak perlu diberi pakan, itu karena burayak masih memiliki cadangan makanan untuk beberpa hari. Setelah 7 hari biasanya cadangan makanan tersebut telah habis, maka burayak dapat diberi pakan berupa kutu air atau cacing sutra.
Pemberian pakan pada burayak dapat dilakukan secara teratur guna menjaga kondisi dan mempercepat pertumbuhan. Dalam kondisi normal dan terjaga, sepat sudah bisa dikatakan dewasa setelah berumur 2 bulan.
Pemberian pakan perlu dilakukan secara teratur agar kondisi ikan tetap terjaga, selain itu pertumbuhan ikan sepat juga akan semakin cepat. Apabila kondisi yang terpelihara ikan sepat berjalan dengan normal hingga berjalan waktu 2 bulan sehingga menjadi ikan sepat dewasa.
Proses Pembesaran Hingga Panen
Setelah melewati usia 2 bulan, sepat sudah memiliki kemampuan melindungi diri yang lebih baik. Saat usia ini pakan sepat sudah mulai bervariasi, pastikan juga nutris yang terjaga untuk menghasilkan sepat yang berkualitas baik.
Beberapa pakan sepat yang dapat diberikan pada proses pembesaran antara lain :
- Tepung Daun
- Dedak
- Daun Singkong
- Kangkung, dll
Sepat dapat dipanen dan dipasarkan ketika sudah berumur 3 bulan, pada usia ini seharusnya sepat sudah memiliki ukuran 7-9 cm. Pada usia ini juga warna dan bentuk sepat sudah mulai terlihat indah sehingga layak dipasarkan sebagai ikan hias.