Bagi para pecinta ikan cupang hias maupun aduan, tentu menginginkan ikan cupang dengan penampilan dan peforma sempurna. Beragam cara dilakukan untuk mendapatkan peforma terbaik dari ikan cupangnya. Salah satu cara yang paling penting adalah dalam pemilihan serta pemberian pakan yang sesuai. Tentu saja kualitas pakan berbanding lurus dengan penampilan ikan cupang.
Salah satu pakan alami yang dapat diberikan adalah kutu air, hewan kecil sejnis udang-udangan. Kutu air memiliki panjang tidak lebih dari setengah milimeter dan memakan fitoplankton maupun sisa-sisa dari hewan lain. Jenis kutu air terbagi kedalam beberap jenis seperti:
- Daphnia (yang paling umum dijumpai),
- Cyclops,
- Bosmina,
- Diaptomus.
Cara Budidaya Kutu Air
Kutu air juga merupakan salah satu nutrisi terbaik untuk pakan burayak cupang. Namun terkadang kita dihadapkan dengan kendala susahnya mendapat pasokan kutu air, terutama dimusim penghujan.
Demi tetap menjaga pasokan pakan alami tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengkulturan (budidaya). Dengan cara ini maka anda tidak perlu lagi repot mencari kutu air di selokan, empang maupun tempat lainnya. Stok pakan akan selalu terjaga untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan cupang Anda.
Menggunakan Kotoran Ayam dan Ampas Kelapa
Alat dan bahan :
- Wadah plastik dengan penampang lebar misal bak atau baskom,
- Kotoran ayam dan Ampas parutan kelapa sebagai pakan kutu air,
- Aerator untuk mejaga kadar oksigen,
- 2 gelas bibit kutu air.
Langkah pengkulturan:
- Isi wadah yang telah disiapkan dengan air secukupnya, perlu diingat gunakan wadah dengan penampang lebar bukan tinggi.
- Lakukan pemupukan dasar dengan cara menebar kotoran ayam, diamkan hingga beberapa hari hingga alga tumbuh (ditandai air berubah warna hijau)
- Wadah yang telah berisi media pengkulturan harus disimpan ditempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
- Masukan bibit kutu air lalu berikat aerasi dengan skala kecil, diamkan selama seminggu lalu kutu air siap diambil untuk pakan ikan.
- Untuk menjaga kuantitas maka dilakukan pemupukan rutin setiap dua pekan dengan mencampurkan kotoran dengan ampas kelapa. Peras dengan kain hingga mengeluarkan air sebagai pakan kutu air.
Menggunakan Susu dan Teh
Sebenarnya cara hampir sama hanya saja menggunakan media yang berbeda. Sebelum melakukan pengkulturan kita harus menyiapkan bahan serta alat yang akan kita gunakan dalam pengkulturan kutu air, meliputi:
- Bak atau ember plastik yang berukuran lebar
- Aerator untuk menjaga kandungan oksigen terlarut dalam air
- Bibit kutu air sebanyak dua gelas
- Susu bubuk dan teh sebagai pakan kutuair
Kemudian dari apa yang kita siapkan tersebut kita mulai melakukan pengkulturan:
- Isi bak atau ember dengan air secukupnya. Patut diketahui bahwa agar diperoleh kutu air diperlukan media dengan penampang yang lebar bukan tinggi.
- Lakukan pemupukan dasar dengan cara menebarkan susu bubuk sebanyak satu sendok dan segelas seduahan teh untuk satu ember besar. Biarkan selama beberapa hari sampai warna air mulai berubah kecoklatan pertanda alga mulai tumbuh.
- Letakkan media di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung atau gunakan penutup seperti triplek atau seng.
- Masukkan starter kutu air dan berikan aerasi dengan kekuatan udara yang kecil. Tunggu sampai satu pekan maka anda akan puas dengan hasilkerja keras anda.
- Untuk menjaga kuantitas maka dilakukan pemberian pakan secara rutin tiap minggu dengan menaburkan sesendok susu bubuk.
Menggunakan Air Selokan
Cara ini adalah cara yang paling mudah dilakukan, anda hanya perlu menyiapkan sebuah wadah seperti bak atau baskom. Lalu anda dapat mengambil air selokan beserta dengan lumpurnya, lalu masukan kedalam wadah yang telah disiapkan.
Dikarenakan air selokan merupakan habitat alami dari kutu air, maka bibit kutu air bisa langsung dimasukan kedalamnya. Diamkan beberapa hari lalu luhat hasilnya.
Silahkan mencobanya dan semoga berhasil…