Banyak pertanyaan yang sering muncul seperti kenapa banyak burayak cupang mati di minggu pertama, kenapa indukan jantan memakan telurnya, bagaimana cara memberi pakan burayak yang benar, dsb. Tak sedikit pembudidaya cupang pemula yang gagal di 2 minggu pertama dalam beternak ikan cupang, baik cupang aduan, hias, maupun cupang alam.
Sebenarnya tidak hanya pemula, para peternak berpengalaman pun tidak selalu sukses dalam proses pemijahan ikan cupang. Sedikit gambaran untuk peternak cupang berpengalaman bisa disebut berhasil jika mendapatkan Succes Rate = 60%. Tentu untuk mencapai angka tersebut, perlu pengalaman dan kunci agar berhasil melewati 2 minggu pertama yang merupakan masa-masa kritis bagi cupang.
Kunci Sukses Pemijahan Ikan Cupang
Disini kami tidak akan membahas langkah-langkah untuk melakukan pemijahan cupang, untuk hal tersebut akan dibahas di artikel tersendiri. Pada kesempatan ini kami mencoba untuk membahas hal-hal yang perlu diperhatikan guna meningkatkan keberhasilan pada saat pemijahan ikan cupang. Beberapa faktor tersebut diantaranya,
Faktor Indukan
Baik indukan jantan maupun indukan betina, keduanya memegang peranan penting dalam proses pemijahan. Pilihlah indukan cupang siap kawin dan sudah cukup umur. Masa produktif ikan cupang adalah ketika memasuki umur lebih dari 4 bulan, tapi sebaiknya pilih indukan yang sudah berumur 6 bulan.
Indukan Jantan
Induk jantan yang sehat, tidak cacat dan memiliki gen yang baik dan harus lebih besar daripada induk betinanya. Hal ini karena ketika memijah indukan jantan harus mampu menggulung betinanya agar proses pemijahan berlangsung sempurna. Untuk menempatkan telur-telurnya, indukan jantan yang sehat harus mampu menghasilkan sarang busa yang cukup. Selain itu jantan tersebut juga memiliki stamina yang baik sehingga mampu bekerja keras naik turun aquarium untuk merawat burayak setelah menetas.
Indukan Betina
Induk betina harus yang sudah terlihat gemuk berisi telur dan siap memijah. Induk jantan akan memegang peranan penting dalam pemeliharaan burayak dalam masa kritis dua minggu pertama. Induk jantan yang baik adalah yang dapat merawat telur dan anak-anaknya. Induk jantan sebaiknya tetap berada bersama anak-anaknya selama dua minggu pertama tersebut sementara induk betina langsung diambil dari aquarium pemijahan segera setelah bertelur.
Faktor Air
Tentu saja air merupakan faktor yang sangat berpengaruh atas kelangsungan hidup burayak yang baru ditetaskan. Air harus memiliki kondisi yang stabil dan menyesuaikan dengan habitat asli ikan cupang. Parameter air seperti suhu, pH, dan kesadahan harus tetap terjaga dan tidak ada perubahan yang drastis. Suhu air yang tepat bagi cupang berkisar antara 24-36 derajat Celcius dengan pH 6,5-7,2 serta hardness 8,5-10 dH.
Kebersihan air juga perlu dijaga agar benar-benar bersih dan bebas dari sisa pakan maupun kotoran. Kotoran dan sisa pakan dapat meningkatkan kadar amonia terlarut dalam air, hal ini membuat dapat mengurangi kadar oksigen dalam air yang dibutuhkan burayak. Apabila kandungan nitrit dalam air sudah melebih 0,2mg/liter merupakan hal yang berbahaya bagi kehidupan cupang. Amonia yang tinggi juga dapat menjadi racun bagi ikan, maka usahakan dalam pemberian pakan burayak tidak berlebihan.
Disinilah tugas indukan jantan yang berfungsi sebagai pembersih dengan cara menghabiskan sisa pakan dalam aquarium. Penggantian air juga perlu dilakukan dengan cara penyifonan. Namun penyifonan ini baru bisa dilakukan ketika burayak telah berumur minimal 10 hari. Setelah proses penyifonan, maka diberikan air baru sebanyak air yang hilang.
Faktor Pakan
Burayak perlu diberikana pakan yang sesuai dengan umur dan ukuran tubuhnya, kami telah membahasnya pada artikel pakan burayak umur 0-2 minggu. Banyak kasus burayak mati karena kelaparan, ini karena tidak cukupnya pakan dan nutrisi yang didapat burayak. Pakan yang baik tentunya adalah pakan yang hidup, namun jika tidak tersedia dapat diberikan pakan buatan berupa pelet.
Jangan berlebihan dalam membari pakan, karena pakan yang tidak habis akan busuk dan dapat mengotori sekaligus menjadi racun bagi burayak. Pakan hidup yang umum diberikan adalah infusoria, microworm, vinegar eel, artemia, daphnia (kutu air). Atau dalam bentuk pakan buatan seperti kuning telur rebus, cairan liquifry #1 dan pelet khusus burayak. Pakan diberikan pada pagi dan sore hari dengan takaran yang pas dan dapat dihabiskan dalam 2 menit.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti perubahan cuaca yang sering berubah-ubah dapat mempengaruhi kelangsungan hidup burayak. Terjadinya perubahan suhu yang drastis akan mempengaruhi suhu air dalam aquarium pemijahan. Perubahan suhu udara yang drastis berakibat pada perubahan suhu air dalam aquarium pemijahan ikan cupang. Burayak masih sangat rentan terhadapa perubahan suhu atau suhu yang tidak stabil. Untuk itu letakan aquarium pada tempat yang terhindar dari panas langsung dan hujan.
Faktor Gangguan Luar
Pada saat melakukan proses pemijahan ikan cupang, sebaiknya aquarium pemijahan ditutup menggunakan kertas koran pada bagian samping dan atasnya. Jika tidak tertutup indukan cupang akan mudah merasa stress akibat gangguan dari luar seperti kucing, tikus maupun manusia. Kesalahan yang sering tejadi pada pemula adalah sering melihat/mengintip indukan yang membuat dia merasa terganggu dan stress. Akibatnya cupang induk jantan dapat memakan anaknya dalam upaya melindunginya.
Penggunaan kolam pendederan
Ukuran kolam pendederan yang lebih luas dapat membantu burayak tumbuh lebih cepat. Pada saat burayak telah berumur 7 hari, burayak sudah dapat dipindah kedalam kolam pendederan. Hal ini juga memberikan kesempatan pada burayak untuk mendapat ruang gerak yang lebih. Penting untuk memperhatikan parameter air pada aquarium dan kolam pendederan harus sama. Tujuannya agar burayak tidak kaget akan perubahan lingkungan yang berpotensi menimbulkan kematian burayak. Induk jantan dapat dipindahkan sekalian ke dalam kolam pendederan hingga usia burayak dua minggu.